Cara Mengatasi Susah Buang Air besar
Informasi yang kali ini akan saya bagi ini terinspirasi oleh Saudara saya yang susah buang air bsar atau biasa kita sebut sembelit dan dia tidak tau cara mengatasinya. Di sini saya akan berbagi nformasi mengenai penyebab dan cara mengobati sembelit itu.
Kita mulai dari gerakan peristaltis (Gerakan otot-otot usus) dari otot-otot dinding usus
besar menggerakkan tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum
(mendorong kotoran sampai pada rectum) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada
dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem saraf sekitarnya dapat
membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika
tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat.
Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama
dan tinja terus mengeras, konstipasi (sulit B.A.B.) dapat terjadi.
Sementara, bila ada infeksi bakteri atau virus di usus maka secara
refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air
sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga perut terasa
mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian
disebut dengan diare.
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus
meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan
didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka
lubang anus untuk mengeluarkan tinja.
Jadi ada beberapa penyebab yang membuat kita sulit B.A.B., intinya :
- Semua yang membuat air yang ada di kotoran / tinja berkurang. Seperti kurang minum air, kurang makanan berserat (yang dapat menahan air didalam tinja), saat B.A.B. ditahan, atau dalam keadaan dehidrasi, kurangnya pergerakan tubuh (posisi duduk yang lama) dapat mengurangi pergerakan usus.
- Semua yang menyebabkan gerak otot usus jadi abnormal. Seperti pengaruh obat-obatan, penyakit, dan lain-lain.
Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen,
dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan
terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah
untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa
menuju jantung meninggi.
Susah buang air besar atau disebut Konstipasi adalah keadaan
dimana kotoran atau faeces mengalami pengerasan sehingga sulit dibuang.
Bisa juga pada saat buang air besar terasa sakit sekali. Ada beberapa
penyebab yang mengakibatkan konstipasi diantaranya adalah perubahan pola
makan, akibat efek samping obat obatan, hormonal atau akibat adanya
kelainan anatomis pada saluran pencernaan. Pada saat puasa konstipasi
cenderung meningkat disebabkan beberapa faktor:
- Saat berpuasa, terjadi kecenderungan kurang gerak, ini akan membuat pergerakan pencernaan kurang baik. Solusinya perlu dilakukan olah raga ringan seperti jalan kaki.
- Kurang minum air putih. Kekurangan air pada tubuh dapat mengakibatkan konstipasi. Secara normal, tubuh kita memerlukan minum enam sampai delapan gelas atau sekitar 1,5 liter sehari. Solusinya minum air pada saat waktu buka puasa sampai sahur.
- Kurang makanan berserat. Lebih banyak makan golongan kue daripada sayuran, sehingga terjadi kurang serat pada pencernaan. Solusinya makan makanan dari golongan serat terutama biji-bijian, buah, sayuran, kacang-kacangan. Makanan golongan ini dapat meningkatkan gerakan usus sehingga akan meningkatkan massa tinja dan mengurangi waktu transit di usus. Tetapi tanpa cairan yang cukup serat ini akan sia-sia juga. Yang mendasari terjadinya konstipasi adalah perubahan pola makan. Disamping itu biasanya adalah mengkonsumsi obat obatan tertentu seperti golongan antidepresi, obat parkinson, obat yang mengandung zat besi, obat antihipertensi, obat golongan antikolinergik dan golongan narkotik. Misalnya sangat memerlukan obat tersebut sebaik dapat dilakukan pengurangan dosis atau dengan menggantinya. Jadi apabila sedang berpuasa jangan lupa perhatikan jenis makanannya, yang pasti harus tinggi serat dan minum harus cukup agar terhindar dari masalah sulit buang air besar.
Ada sedikit tips untuk mengurangi terjadinya konstipasi, minumlah minuman yang mengandung bakteri asam laktat (Lactobacillus/Bifidobacteria)
seperti Yakult, Charm atau Yogurt, karena minuman ini dapat
menyeimbangkan flora usus disamping itu dapat mengurangi pembusukan sisa
makanan diusus sehingga dapat mengurangi terjadinya konstipasi atau
susah buang air besar.
Konstipasi sering disebabkan oleh
berubahnya makanan atau berkurangnya aktivitas fisik. Obat-obat yang
bisa menyebabkan konstipasi adalah: - Aluminium hidroksida (dalam antasid yang dijual bebas) - Garam bismut - Garam besi - Antikolinergik - Obat darah tinggi (anti-hipertensi) - Golongan narkotik - Beberapa obat penenang dan obat tidur. Konstipasi akut kadang-kadang bisa disebabkan oleh keadaan yang serius, seperti: - penyumbatan pada usus besar - berkurangnya aliran darah ke usus besar - cedera pada saraf atau urat saraf tulang belakang. Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu sedikitnya serat dalam makanan merupakan penyebab yang sering ditemukan pada konstipasi menahun. Penyebab lainnya adalah: - aktivitas kelenjar tiroid yang kurang (hipotiroid) - kadar kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia) - penyakit Parkinson - penurunan kontraksi usus besar (kolon inaktif) - rasa tidak enak (tidak nyaman) pada waktu buang air besar (defekasi). Sedangkan faktor psikologis berperan pada konstipasi akut maupun konstipasi menahun. |
GEJALA Penderita konstipasi memiliki tinja yang keras, yang mungkin sulit untuk dikeluarkan. Penderita juga merasakan rektumnya belum sepenuhnya kosong. |
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. |
PENGOBATAN Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati. Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk sementara waktu. Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber serat yang baik. Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan. OBAT-OBAT PENCAHAR Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi. Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama, obat lainnya hanya boleh digunakan sesekali. Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat lainnya digunakan untuk mengobati konstipasi. Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar. Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak. Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru. Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol). Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar. Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal. Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan. Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut. Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes). Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik). |
PENCEGAHAN Pencegahan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga yang teratur dan makanan kaya serat. |
0 komentar:
Posting Komentar