Macroskopis Urine
- Volume
Pengukuran volume urin berguna
untuk menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif atau semi kuantitatif
suatu zat dalam urin, dan untuk menentukan kelainan dalam keseimbangan
cairan badan. Pengukuran volume urin yang dikerjakan bersama dengan
berat jenis urin bermanfaat untuk menentukan gangguan faal ginjal.
Banyak sekali faktor
yang
mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan, jenis kelamin,
makanan dan minuman, suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang
bersangkutan. Rata-rata didaerah tropik volume urin dalam 24 jam antara
800--1300 ml untuk orang dewasa. Bila didapatkan volume urin selama 24
jam.
Lebih
dari 2000 ml maka keadaan itu disebut poliuri. Poliuri ini mungkin
terjadi pada keadaan fisiologik seperti pemasukan cairan yang
berlebihan, nervositas, minuman yang mempunyai efek diuretika. Selain
itu poliuri dapat pula disebabkan oleh perubahan patologik seperti
diabetes mellitus, diabetes insipidus, hipertensi, pengeluaran cairan
dari edema. Bila volume urin selama 24 jam 300--750 ml maka keadaan ini
dikatakan oliguri.
Keadaan ini
mungkin didapat pada diarrhea, muntah - muntah, deman edema, nefritis
menahun. Anuri adalah suatu keadaan dimana jumlah urin selama 24 jam
kurang dari 300 ml. Hal ini mungkin dijumpai pada shock dan kegagalan
ginjal. Jumlah urin siang 12 jam dalam keadaan normal 2 sampai 4 kali
lebih banyak dari urin malam 12 jam. Bila perbandingan tersebut terbalik
disebut nokturia, seperti didapat pada diabetes mellitus.
Warna
Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai
makna karena kadang-kadang dapat menunjukkan kelainan klinik. Warna
urin dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning, kuning tua,
kuning bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih susu dan sebagainya.
Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun
makanan. Pada umumnya warna ditentukan oleh kepekatan urin, makin banyak
diuresa makin muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar antara
kuning muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna
seperti urochrom, urobilin dan porphyrin. Bila didapatkan perubahan
warna mungkin disebabkan oleh zat warna yang normal ada dalam jumlah
besar, seperti urobilin menyebabkan warna coklat. Disamping itu perlu
dipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal, seperti
hemoglobin yang menyebabkan warna merah dan bilirubin yang menyebabkan
warna coklat. Warna urin yang dapat disebabkan oleh jenis makanan atau
obat yang diberikan kepada orang sakit seperti obat dirivat fenol yang
memberikan warna coklat kehitaman pada urin.
- Kejernihan
Kejernihan
dinyatakan dengan salah satu pendapat sepertijernih, agak keruh, keruh
atau sangat keruh. Biasanya urin segar pada orang normal jernih.
Kekeruhan ringan disebut
nubeculayangterdiri
dari lendir, sel epitel dan leukosit yang lambat laun mengendap. Dapat
pula disebabkan oleh urat amorf, fosfat amorf yang mengendap dan bakteri
dari botol penampung. Urin yang telah keruh pada waktu dikeluarkan
dapat disebabkan
oleh chilus, bakteri, sedimen seperti epitel, leukosit dan eritrosit dalam jumlah banyak.
- Berat jenis
Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memakai falling, drop, gravimetri, menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens pita'. Berat jenis urin sewaktu pada
orang
normal antara 1,003 - 1,030. Berat jenis urin herhubungan erat dengan
diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat jenisnya dan sebaliknya.
Makin pekat urin makin
tinggi
berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan faal pemekat ginjal.
Urin sewaktu yang mempunyai berat jenis 1,020 atau lebih, menunjukkan
bahwa faal pemekat ginjal baik. Keadaan ini dapat dijumpai pada
penderita dengan demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang
dari 1,009 dapat disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, hipotermi, alkalosis dan kegagalan ginjal yang menahun.
- Bau
Untuk menilai bau urin
dipakai urin segar, yang perlu diperhatikan adalah bau yang abnormal.
Bau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau
yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, pate,
obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan seperti pada ketonuria. Bau
amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan biasanya terjadi
pada urin yang dibiarkan tanpa
pengawet.
Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari perombakan
protein dalam saluran kemih umpamanya pada karsinoma saluran kemih.
- pH urin
0 komentar:
Posting Komentar